Proyek yang bersumber dari HIBAH Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2021 itu menelan anggaran sebesar Rp 196.500.000 tetapi tidak disebutkan berapa volume aspal Hotmix yang dikerjakan, selain itu, dugaan pada ketebalan aspal tersebut patut disoroti.
Yang lebih mirisnya lagi, selain ketebalannya diduga tidak sesuai bestek, pada lokasi pekerjaan tidak menyebutkan volume, hanya hasil cek lokasi ditulis untuk ruas 1 panjang 84 m x 3 m dan ruas 2 panjang 310m x 2,5/3m, jadi pihak Pemdes Sumberagung tidak ada keterbukaan untuk publik. Jadi dimata masyarakat maupun publik, bahwa proyek jalan Hotmix itu disinyalir ada permainan dan rawan terjadinya korupsi.
Saat awak media cek kelokasi pekerjaan, telah nampak bahwa kondisi permukaan atas jalan Hotmix itu pori - pori pada material kerikil aspal tersebut terbuka lebar, diduga karena ketebalannya tidak sesuai dengan tebal perencanaan, Kamis (17/02/2022).
Untuk menggali informasi terkait kejanggalan pada pekerjaan jalan Hotmix di Desa Sumberagung, awak media investigasi terhadap narasumber dilokasi pekerjaan, dan mengatakan.
"Pengaspalan jalan Korea itu masih belum lama kok selesai dikerjakan oleh pihak Desa" tutur narasumber.
"Tapi kok tipis banget ya aspalnya, sudah tipis kelihatan ngampyang gitu kerikilnya, apa betul ketebalannya sesuai yang direncanakan?" Ujarnya.
Untuk mencari keseimbangan berita, awak media mencoba mengkonfirmasi kepada Kades Sumberagung Moh Mukhlis via pesan WhatsApp, tetapi tidak ada jawaban bahkan penjelasan dari Kades, hanya dibaca saja konfirmasi dari media, Jum'at (18/02/2022).
Jadi sampai saat ini awak media belum mendapat penjelasan dari Pihak Pemdes Sumberagung, baik dari sumber anggaran, volume pekerjaan dan tebal aspal, jadi paket pekerjaan jalan hotmix itu menjadi sorotan publik.
Dan sampai berita ini diunggah, awak media terus berupaya menggali keterangan terkait pekerjaan jalan Hotmix itu, baik dari ketebalan diduga tidak sesuai dengan Bestek pada ketebalannya. (Hell)
