Dia mengatakan bahwa sejak 10 tahun lalu kalangan akademisi dan aktifis sudah mengingatkan pada pemerintah provinsi dan para politisi bahwa ketimpangan jumlah daerah Kab/Kota dengan jumlah penduduk Jawa Barat akan berdampak pada buruknya kualitas pelayanan publik dan pemerataan pembangunan.
Dengan jumlah penduduk 49 juta idealnya Jabar memiliki 40-45 Kabupaten/Kota. Saat ini Kab/Kota berjumlah 27 artinya perlu dibentuk 13 - 18 Daerah Kab/Kota baru melalui pemekaran daerah.
Saat ini ada 17 Calon daerah baru yang sedang diperjuangkan oleh para pegiat pemekaran. Proses yang dilalui tetap harus mengikuti sesuai dengan persyaratan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014.
Secara umum ke 17 Calon daerah tersebut memiliki kelayakan untuk dibentuk karena berasal dari Kabupaten yang secara akademik harus dimekarkan seperti Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bekasi, Karawang, Bandung, Indramayu, Cirebon, Garut, Tasikmalaya.
Perjuangan yang kita lakukan memang tidak mudah, ada beberapa Bupati yang tidak mengerti esensi pemekaran daerah sehingga mempersulit pemenuhan persyaratan administrasi walaupun daerah tersebut layak memenuhi persyaratan kapasitas daerah .Contohnya Bupati Karawang untuk pembentukan DOB Kota Cikampek masih belum memberi lampu hijau walaupun Cikampek amat layak untuk mekar dan memiliki sejarah panjang. Sejak tahun 1990
Cikampek akan mekar jadi Kota, karena saat itu belum memenuhi persyaratan kewilayahan maka harus dilakukan dulu pemekaran Kecamatan, dan itu sudah dilakukan pada tahun 2000 - 2007.
Sesungguhnya pembentukan Kota Cikampek merupakan proses panjang selama 30 tahun, penantian masyarakat yang cukup lama. Dan saat ini adalah momentum tepat untuk Kota Cikampek terbentuk. Demikian ungkap Jajat.
(en)
