Aceh Singkil-mediaadvokasi.id
Pada tahun 2009 lalu mantan Bupati Aceh Singkil Alm H. Makmur Syahputra diketahui meresmikan pembangunan UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Dan hingga memasuki tahun 2023 laboratorium itu belum dimanfaatkan secara optimal dan kondisinya memprihatinkan, serta dianggap mubajir. Padahal alat-alat yang ada di dalam laboratorium tersebut sudah lengkap, namun tidak pernah difungsikan.
Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Singkil Fahri Yazid Rabu (8/3/2023) mengatakan, belum difungsikannya laboratorium ini karena terkendala dengan akreditasi dan belum diakui.
Untuk mendapatkan akreditasi itu harus menyiapkan Sarana Prasarana dan melihat kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) nya. "Sementara SDM kita saat ini masih kurang dan belum terlatih secara maksimal,"kata Fahri Yazid.
Dikatakanya, sejauh ini kita sudah melaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil untuk meningkatkan laboratorium tersebut supaya memiliki akreditasi. "Lantaran anggaran tidak ada dan disertai oleh Covid-19 sehingga kita tidak bisa bergerak, " ucapnya.
Begitupun katanya, laboratorium ini terakhir melakukan uji Kimia dan Fisik pada tahun 2020, dan itupun hanya untuk mendampingi DLH Aceh Singkil untuk mengambil sampel di salah satu perusahaan.
"Selama ini kita hanya mendampingi dinas terkait dan sebagai penguji banding saja,"ucapnya.
Akibat belum ada akreditasi, tambah Fahri, laboratorium lingkungan hidup Aceh Singkil belum diakui. Sehingga seluruh perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Aceh Singkil dikirim ke medan.
" Seluruh hasil sampel limbah perusahaan tersebut, mereka kirimkan ke medan,"sebutnya.
Terpisah Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Lingkungan Hidup Aceh Singkil Faisal mengatakan, benar, tadi saya sudah sidak ke laboratorium setempat, laboratorium itu tidak berfungsi karena tidak memiliki akreditasi.
"InsyaAllah dalam waktu dekat ini kita akan telusuri dan mebuat dokumen-dokumen supaya laboratorium itu mendapatkan akreditasi dari pemerintah pusat,"katanya.
Sementara dari pantuan Wartawan bangunan laboratorium itu terlihat sangat memperhatinkan karena banyak ditemukan kelemahan-kelemahan di dalam bangunan tersebut.
Kelemahan itu, diantaranya kamar mandi (WC) yang rusak, Plafon-Plafon hancur dan bocor, lampu penerang ruangan tidak ada serta dibelakang gedung dipenuhi semak belukar.(Ahmad).
