Aceh Singkil-mediaadvokasi.id
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Singkil, meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil untuk segera menarik seluruh guru pegawai negeri sipil (PNS) yang diperbantukan di sekolah swasta milik PT.Delima Makmur dan Nafasindo, baik jenjang PAUD/TK, SD maupun SMP.
"Karena, kedua perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut dipandang mampu untuk membiayai sekolah secara mandiri,"kata Ketua PGRI Aceh Singkil, M.Najur Kamis (10/8).
Dikatakannya, alasan PGRI meminta Pemkab tarik guru tersebut, karena itu merupakan sekolah swasta dan bukan tanggungjawab pemerintah, baik sarana dan prasana maupun guru dan tenaga kependidikan (GTK).
"Selama ini Pemerintah Aceh Singkil sangat baik telah mau membantu orang kaya seperti PT.Nafasindo dan Delima Makmur, padahal sekolah negeri yang merupakan tanggungjawab pemerintah tersebut masih banyak membutukan guru,"ujarnya.
Ironisnya lagi salah satu dari perusahaan tersebut, terlalu mengintervensi sekolah, sampai-sampai ingin melaporkan kepala sekolah ke pihak berwajib, termasuk kepala sekolah sebelumnya. Kejadian ini selalu berulang.
"Kami meminta, kepada Pemkab Aceh Singkil agar segera menarik guru-guru tersebut karena guru dan tenaga kependidikan adalah anggota PGRI, saya tidak mau mereka ada masalah dengan perusahaan yang terkesan ego itu,"ungkapnya.
"Kami akan kawal ini, sampai guru PNS di dua perusahaan tersebut benar-benar ditarik. Dan jika ada yang terusik PGRI akan siap memberikan pembelaan dan bantuan hukum, pungkasnya.(Jack).
