Karawang, MA-Banyaknya pemberitaan dan informasi yang beredar di media sosial mengenai sumbangan SMAN 1 Cikampek Kab. karawang yang sepihak, membuat Kepala SMAN 1 Cikampek jengah. Pasalnya, pemberitaan dan informasi yang disajikan cenderung mendeskreditkan lembaga dan membentuk opini yang menyesatkan.
Agus Setiawan Kepala SMAN 1 Cikampek, siap untuk klarifikasi bagi media penyebar berita yang tidak seimbang dan sepihak.
"Kita siapkan hak klarifikasi berita atas informasi yang disebarkan melalui media sosial sama sekali tidak seperti fakta yang ada," kata Agus.
Agus mencontohkan, ada berita yang menggiring opini seakan-akan pihak sekolah tekena OTT dan pungutan liar Padahal, menurut Agus kedatangan Tim saber pungli sebatas mengadakan klarifikasi atas adanya dugaan pungli tidak ada OTT,
"Itu ada motif pribadi, ada orang mengaku sebagai orang tua siswa dan merasa keberatan membayar sumbangan. Padahal, bagi orang tua murid yang merasa keberatan dengan sumbangan tersebut tinggal datang kesekolah pasti dibebaskan dari sumbangan tersebut" kata Agus, Sabtu (12/9)
Bagi Agus, urusan sumbangan sudah memenuhi prosedur melalui rapat komite sekolah dengan orang tua dalam situasi yang demokratis sebagaimana diatur melalui peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan. Sipatnya sumbangan yang nominalnya bervariasi jadi bukan dipukul rata ataupun paksaan seperti yang selama ini disuarakan para pihak.pungkasnya (yon)
Agus Setiawan Kepala SMAN 1 Cikampek, siap untuk klarifikasi bagi media penyebar berita yang tidak seimbang dan sepihak.
"Kita siapkan hak klarifikasi berita atas informasi yang disebarkan melalui media sosial sama sekali tidak seperti fakta yang ada," kata Agus.
Agus mencontohkan, ada berita yang menggiring opini seakan-akan pihak sekolah tekena OTT dan pungutan liar Padahal, menurut Agus kedatangan Tim saber pungli sebatas mengadakan klarifikasi atas adanya dugaan pungli tidak ada OTT,
"Itu ada motif pribadi, ada orang mengaku sebagai orang tua siswa dan merasa keberatan membayar sumbangan. Padahal, bagi orang tua murid yang merasa keberatan dengan sumbangan tersebut tinggal datang kesekolah pasti dibebaskan dari sumbangan tersebut" kata Agus, Sabtu (12/9)
Bagi Agus, urusan sumbangan sudah memenuhi prosedur melalui rapat komite sekolah dengan orang tua dalam situasi yang demokratis sebagaimana diatur melalui peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan. Sipatnya sumbangan yang nominalnya bervariasi jadi bukan dipukul rata ataupun paksaan seperti yang selama ini disuarakan para pihak.pungkasnya (yon)