OKU Timur, MA - Bupati OKU Timur, H Lanosin Hamzah ST Bupati yang dekat dengan rakyatnya, sesalu mendengarkan keluh kesah masyarakatnya, hal ini di buktikan Bupati OKU Timur Menjaring Asmara (Aspirasi Masyarakat) Desa Kumpul Rejo Kecamatan Buay Madang Timur
Bupati
memberikan semangat kepada masyarakat Desa Kumpul Rejo dengan mengajak
berdialog dan diskusi masyarakat yang tertimpa gagal penen selama dua musim dan
memberikan solusi atas apa yang menjadi permasalahan.
Petani
Warga Desa Kumpul Rejo yang telah mengalami gagal panen selama 2 musim tanam,
disebabkan hama tikus dan tanaman padi mengalami amblas.
Melalui
diskusi yang berlangsung disekitar areal pertanian terdampak, Bupati dan
masyarakat bersama-sama menyelesaikan
permasalahan yang mengakibatkan gagal panen diatas lahan seluas sekitar 15
hektar selama 2 musim tanam padi.
Selain
lahan tersebut, dilokasi terpisah-pisah dan masih dalam Desa Kumpul Rejo,
setidaknya ada 50 hektar sawah lagi yang mengalami gagal panen, dengan
permasalahan serupa, yakni serangan hama tikus dan amblas.
Bupati OKU
Timur H Lanosin Hamzah ST yang santun ini mengatakan, sebagai pemimpin, dirinya
yang bersalah apabila ada masyarakatnya yang mengalami bencana gagal panen
seperti ini. Untuk itu, dirinya tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi
menimpa masyarakat Desa Kumpul Rejo.
"Sayalah
yang paling berdosa kalau ini terus terjadi. Bagaimana caranya, akan saya
carikan solusi supaya petani dapat panen seperti di tempat lain,"
ungkapnya.
Bupati
menambahkan, pihaknya secepatnya harus dapat melakukan pemetaan daerah mana
saja yang juga mengalami hal serupa, baik itu karena hama tikus ataupun hama
lainnya. Sehingga, langkah kongkrit dapat segera diambil oleh pemerintah.
Begitu
halnya dengan permasalahan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk. Menurut
Bupati, penambahan kuota pupuk bersubsidi juga tidak akan mengatasi masalah.
Namun, perlu dicarikan solusi dengan menggunakan pupuk alternatif, yakni pupuk
organik.
"Melalui
Program food estate dan bantuan pengolahan tanah, akan menjadi desa
percontohan," tegasnya.
Bupati juga
prihatin dengan masyarakat yang mengalami gagal panen, dari areal seluas lebih
dari 60 hektar hanya ada 13 hektar yang tercover dalam asuransi pertanian.
Untuk itu, pihaknya akan mendorong perluasan cakupan asuransi pertanian.
Sehingga areal pertanian yang terdampak gagal panen ataupun bencana akan
mendapatkan ganti rugi.
"Kedepan,
asuransi akan diperluas lagi. Saya harap petani dapat bersabar. Dengan adanya
usaha dan kerjasama dengan pemerintah akan dapat menyelesaikan masalah
ini," harapnya.
Kepala
Dinas Pertanian OKU Timur Ir Tubagus Sunarseno M.Si menambahkan, pihaknya
melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) telah berupaya menanggulangi serangan
hama tikus. Menurutnya, tidak serempaknya masa tanam menjadi salah satu
penyebab terjadinya serangan hama tikus.
"Upaya
pemberantasan hama tikus sudah dilakukan melalui gerakan bersama pemberantasan
hama tikus, dan kami mendorong petani untuk ikut asuransi," paparnya.
Petani dari
Desa Kumpul Rejo, Sugiyo menjelaskan, banyak kendala yang dialami para petani.
Salah satunya, tidak kompaknya musim tanam. Untuk itu, diharapkan adanya
pembinaan dari pemerintah daerah, agar musim tanam dapat kompak.
"Agak
sulit untuk kompak, dan perlu pembinaan agar kompak kembali," pintanya.
Petani
Sarlan menambahkan, sudah beberapa musim tanam ini mengalami gagal panen
dikarenakan serangan hama tikus. Adanya keterbatasan peralatan, sehingga
pemberantasan hama tikus tidak maksimal.
"Kami
tidak panen ini, karena ada serangan tikus. Tapi sebenarnya, kalau hanya tikus,
kami bisa mengatasi. Namun, alat kami terbatas, dan kami minta bantuan alat
membasmi tikus. Kami pernah mencoba , dalam sehari dapat beberapa ribu tikus,
tapi besok paginya tanaman padi amblas," ungkapnya. (Ril)