Aceh Tamiang-mediaadvokasi.id
Pertamina EP Field Rantau bersama SKK Migas dan KKKS Wilayah Sumatera Utara melakukan kunjungan kerja ke Pangdam Bukit Barisan dan Kapolda Sumatera Utara, pada Selasa, 23 Januari 2024.
Kunjungan Pertamina EP Field Rantau bersama SKK Migas dan KKKS Wilayah Sumatera Utara, ke Pangdam Bukit Barisan dan Kapolda Sumatera Utara, untuk menyampaikan dukungan penuhnya dalam menjaga keamanan kegiatan industri Hulu Migas di Sumatera Utara, dikarenakan penjagaan keamanan Proyek Strategis Nasional ini termasuk dalam tugas negara yang harus di jalankan oleh TNI-Polri.
Dukungan tersebut disampaikan Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen (TNI) Mochammad Hasan dan Kapolda Sumut Irjen (Pol) Agung Setya I.E. SH SIK MSi, secara terpisah saat menerima kunjungan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berada di Sumatera Utara.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko menyampaikan tentang rencana dan program kerja dari KKKS di Sumut, baik tentang pengadaan lahan, pencurian aset perusahaan maupun pengeboran sumur migas baru.
“Kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk setiap kegiatan hulu migas yang kami lakukan khususnya di wilayah Sumatera Utara, khususnya dari Bapak-bapak pimpinan TNI dan Polri untuk bersama-sama berkolaborasi dengan KKKS menjaga aset Negara yang dititipkan kepada masing-masing perusahaan," harapan Rudi Satwiko.
Pada kesempatan yang sama, Manager Pertamina EP Field Rantau Despredi Akbar menyampaikan," ask for help kepada Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen (TNI) Mochammad Hasan bahwa saat ini isu yang sedang di hadapi Field Rantau adalah illegal tapping yang mengganggu hasil produksi Field Rantau," jelasnya.
Saya memohon dukungan dari jajaran TNI-Polri untuk menjaga keamanan kegiatan operasi Field Rantau baik itu dalam penjagaan aset perusahaan, pengamanan illegal tapping, dan pengamanan illegal drilling.
Despredi menambahkan," untuk saat ini isu yang sedang Field Rantau hadapi adalah adanya indikasi illegal tapping di jalur pipa produksi Field Rantau, kegiatan ini menyebabkan oil losses atau kehilangan minyak hasil produksi yang disalurkan ke pangkalan susu. Dengan ini kami memohon dukungan dari unsur TNI-Polri untuk membantu menyelesaikan illegal tapping yang sedang dihadapi saat ini, yang mana hal tersebut sudah melibatkan TNI-Polri wilayah Aceh Tamiang dalam penyelidikan pelaku," ucap Despredi Selaku Manager Field Rantau.
Menanggapi hal tersebut, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen (TNI) Mochammad Hasan menyatakan dukungannya terhadap pemberantasan illegal tapping dan akan berkoordinasi dengan Kodam Iskandar Muda, khususnya Kodim Aceh Tamiang, untuk dapat meminimalisir penambahan kasus tersebut," jelas Pangdam I Bukit Barisan.
Pada kesempatan yang sama Kapolda Sumut Irjen (Pol) Agung Setya I.E. SH SIK MSi. Dikatakan, Polri dan perusahaan hulu migas akan terus bersinergi untuk menjaga keamanan objek vital nasional, dengan membuat suatu ekosistem pengamanan dan keamanan yg efektif dan efisien, baik untuk perusahaan, stakeholder dan masyarakat," ucap Irjen (Pol) Agung Setya I.E. SH SIK MSi, selalu Kapolda Sumatera Utara.
Informasi masi yang di terima awak media dari Humas Pertamina EP Field Rantau, pada Kamis (25/01/2024), Kunjungan kerja dipimpin oleh Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko didampingi Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Kurnia Chairi dan Kepala Perwakilan SKK Migas Perwakilan Sumatra Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus.
kegiatan tersebut di hadiri, KKKS dihadiri oleh Manager Pertamina EP Field Rantau Despredi Akbar, VP HCS & GPA Energi Mega Persada (EMP) Reno Ranendra, VP SCM EMP Iwan Kristiantono, GM EMP Gebang Limited Resha Ramadian, GM PT EMP Tonga Nita Apriyani, dan HSSE Manager Bukit Energy Bahorok Pte Ltd Viqi Kurniawan, serta sejumlah pekerja KKKS lainnya.(Eri Beo).
