PALEMBANG, MA - Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Toni Harmanto MH, bersama BPH Migas mengungkap tindak pidana pengoplosan minyak sebanyak 108 ton BBM di Desa Tanjung Terang, Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim di pinggir Jalan Lintas. Pengungkapan ini dilakukan pada jumat (10/3/2022) sekitar jam 03.00 Wib.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, pengoplosan BBm dilakuakan para tersangka dengan mencampurkan minyak, cuka para kemudian di blecing.
Penegakan ini bisa diungkap 6 pelaku, 6 mobil besar. Saat ini mereka masih dikembangkan terkait korporasi.
Yang jelas mereka tidak hanya dikenakan Undang-undang Migas tapi kita jerat dengan tindak pidana pencucian uang," tegas Kapolda.senin (11/03/2022).
Disamping itu Kepala BPH Miga mengatakan, Erika Retbowati mengatakan, pengawasan ini tentu sangat penting karena migas .erupakan kebutuhan pokok dan berpengaruh terhadap perekonomian.
Seiring dengn meningkatkan kegiatan masyarat dengan menurunya ppkm maka kebutuhan juga meningkat, harga minyak dunia juga naik, hal ini bisa menjadi alasan bagi pelaku-pelaku memanfaatkan momen ini. Untuk itu kami dari Migas terus menerus bekerja sama dengan Polri untuk melakukan pengawasan," katanya.
Sementara Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Barly Ramadhani mengatakan, pengungkapan dilakukan berawal dari adanya informasi masyarakat. Kemudian dilakukan penyelidikan bersama BPH Migas dan alhasil dilakukanlah penangkapan.
Kita berkoordinasi dengan BPH kemudian dilakukan penyelidikan. Tepat jumat 3.00 wib, kita menemukan bahwa benar ada pencampuran bbm. Peran masing-masing didalam kolam, kemudian dimasukanlah minyak dari sekayu kemudian cuka parah, blecing kemudian di mixer stelah itu dimasukan lagi kedalam tangki. Inilah yang disalurkan ke muara enim dan lahat. Ini sudah berlangsung setahun tujuh bulan," katanya.
Dari hasil pengungkapan, petugas menangkap enam tersangka dan enam mobil tanki dengan barang bukti 108 ton BBM. Di mobil warna biru tersebut diketahui terdapat tulisan Pertamina dan PT Pali Mau Mandiri. Namun, saat ini petugas belum bisa menyebutkan berapa kerugian yang dialami Negara.
Harga penjualan harga insustri, untuk jenis minyak nanti masih menunggu hasil lab. Untuk pemilik perusahaan masih didalami," katanya.(adri)
